Judul : Night Train in Lisbon
Penulis : Pascal Mercier
dari buku Filmed em Lisboa
Sutadara :
Bille August
Pemain : Jeremy Irons,
Melanie Laurent, Jack Huston, Martina Gedeck Tom Courtney, Agust Diehl
Pagi yang hujan di
Switzerland. Ketika Raimund Greorius hendak pergi mengajar, dia melihat seorang
wanita bermantel merah hendak meloncat dari atas jembatan. Wanita itu telah
terselamatkan namun mantel merahnya tertinggal di tangan Raimund. Dia mencari
identitas wanita itu dalam mantel itu tapi dia hanya menemukan sebuah buku
kecil berjudul ‘Um Ourivas das Palavaras’ karya Amadeu de Almeida beserta tiket
kereta ke Lisbon. Ia merubah rencana pencarian identitas wanita itu menjadi
mencari identitas pengarang buku tersebut. Maka dimulailah perjalanannya ke
Lisbon.
“We live here now,
everything before us is the past mostly forgetten. What could what to do with?
All the time left in front of us?”. Paragraf pertama dibacanya. Kehidupan
Amadeu makin dikenalnya setelah ia bertemu Andriana sebagai kakak kandungnya,
Jorge O’Kelly; Joa O Eca; Stefania sebagai teman perjuangan revolusinya. “Dia
saudaraku yang hebat, saya tak harus kehilangannya”, ujar Andriana. Walau
ayahnya selalu menentang kegiatan revolusi Amadeu, di saat pemakaman ayahnya
bilang “Anakku tercinta seorang pejuang revolusi”. Ayahnya tak pernah
memberikan senyum untuk Amadeu sejak dia memberikan pidato semangat revolusi di
kebaktian gereja. Tapi, dia malah memberikan senyum disertai tangis di rumah
terakhir Amadeu.
Jorge sebagai teman saat
disekolah, sangat mengenal kepribadian Amadeu. Namun, dia tak bisa menerima
kalau Stefanie, kekasihnya, lebih menyukai Amadeu. Stefanie, sebagai penerima
dan penyebar nomor dan nama para pendukung revolusi terpikat pada Amadeu ketika
pertama kali bertemu dengannya. Joa O Eca, sebagai teman Amadeu yang dikenalkan
oleh Jorge, berjuang bersama mengadakan pertemuan-pertemuan di ruang-ruang
gelap. Pada akhirnya, sebelum para pendukung revolusi menggulingkan kekuasaan
Antonio de Oiveira Salazar, mereka semua terpecah belah. Amadeu mengantar
Stefanie ke tempat yang lebih jauh dari Lisbon. Jorge menjauhkan diri dari
keramaian dengan menjadi seorang apoteker. Joa O Eca, mendekam di jebloskan ke
penjara oleh tangan kanan sang diktator. “Kau tahu Raimund, masa tahanan tak
terasa panjang ketika Amadeu menjengukku sambil membawa sebungkus rokok dan
buku-buku”, ujar Joa.
Raimund bagaikan seseorang
yang tak bermakna setelah mengenal kehidupan mereka. “Mereka hidup dengan
berbagai problema, tapi mereka ada, lalu di manakah aku”?. Kegiatan keseharian
Raimund yang membosankan membuatnya disebut seorang yang membosankan oleh
mantan istrinya. Perjalanan mengenal kehidupan Amadeu ke Lisbon malah
membuatnya menemukan kembali jati dirinya. Di depan kereta api yang akan
melaju, Mariana bertanya,”maukah kau tinggal di sini”?. Jawabannya diiringi
derungan kereta api yang melaju perlahan.
Suasana era Antonio de
Oiveira Salazar di Lisbon tampak suram, tegang, dan penuh duka. Cahaya terang
hanya muncul dari semangat para pejuang revolusi. Mereka berkejar-kejaran
dengan para kaki tangan Antonio. Hingga akhirnya mereka terpecah belah.
“Bagaimana dengan
kode-kode yang kau ingat”, tanya Raimund pada Stefanie.
“ Aku menyalinnya, lalu
diserahkan pada teman seperjuangan, akhirnya tergulinglah kekuasaan Antonio”,
jawabnya.
Tidak ada rasa penyesalan
di wajah mereka. Itulah yang membuat Raimund yakin kalau hidupnya tidaklah
membosankan.
23 November 2013